Perancis vs Inggris: Duel Klasik Musuh Lama

Inilah duel klasik antara dua musuh lama, Inggris kontra Perancis.
prancis_vs_inggris.jpg

Perancis punya rekor tak terkalahkan dari 21 pertandingan terakhir, dengan mengemas 15 kemenangan yang membuat banyak orang percaya bahwa di bawah pelatih Laurent Blanc, tim Les Bleus sedang menuju ke arah pencerahan baru.

Sebaliknya, Inggris tampil kurang meyakinkan. Di bawah pelatih anyar, Roy Hodgson yang resmi dilantik 1 Mei lalu, kini mereka pun dilanda badai cedera.

Minus Frank Lampard, Gareth Barry, dan Gary Cahill, serta tak diperkuat Wayne Rooney yang kena hukuman. Praktis, Hodgson tak punya banyak waktu untuk mengotak-atik tim.

Ini berarti, sepertinya Inggris bakal kembali mengusung pola lama, sepak bola terbuka dengan umpan jauh pada striker yang menjadi target utama di depan.

Ada dua pemain yang bakal jadi ikon untuk duel dua musuh lama ini. Steven Gerrard di kubu Inggris, dan Franck Ribery di kubu Perancis. Keduanya sama-sama pemain senior, dan punya peran vital di tim masing-masing.

Gerrard, yang kini dipercaya menjadi kapten, adalah jantungnya tim Three Lions. Ia tipe pemimpin natural seperti yang selalu ditunjukkan di Liverpool. Gerrard beroperasi di lini tengah bertandem dengan Steve Parker. Mereka kerap memecahkan kebuntuan dalam penyerangan, dan sering turun melapis pertahanan.

Tugas yang memerlukan stamina, dan konsentrasi tinggi karena ia jadi pemasok bola utama untuk striker, dan juga jadi penahan pertama laju serangan musuh.

Gelandang Prancis, Yohan Cabaye menyebut Gerrard adalah "roh" Inggris. "Ia pemain yang sangat berpengaruh, dan inspirasional. Ia bisa jadi penyerang yang agresif, tapi juga jadi gelandang bertahan yang tangguh. Taklukkan Gerrard maka Inggris akan kerepotan," ujarnya.

Disanjung demikian, Gerrard tak tinggi hati. Ia menyebut Prancis adalah tim dengan kualitas penyerangan yang menakutkan. "Jika kalian memberi mereka terlalu banyak ruang dan waktu, mereka bisa melukai kamu," kata Gerrard dikutip dari BBC, kemarin.

Ia menegaskan, kemenangan atas Prancis adalah hal krusial. "Mereka salah satu tim favorit. Jika menang atas mereka, saya pikir langkah selanjutnya bakal lebih mudah bagi kita," ujar sang kapten.

Gelandang 32 tahun ini tak pelak menjadi pemain paling senior di Three Lions sekarang. bermain di tim senior sejak 12 tahun lalu, ia telah tampil 92 kali, dan mengemas 19 gol.

Di kubu Prancis, Franck Ribery adalah segelintir pemain dari generasi saat Prancis meraih runner-up Piala Dunia 2006. Tampil 60 kali membela Les Bleus sejak enam tahun lalu, ia menyumbang sepuluh gol.

Yang harus diwaspadai dari winger kiri ini adalah, kini ia makin menunjukkan ketajamannya dalam mencetak gol. Absen mengemas gol sejak dua tahun lalu, tiba-tiba gelandang Bayern Muenchen ini tampil menggila dengan mencetak tiga gol dari tiga uji coba terakhir Prancis.

Aksi apik Ribery dalam mengolah bola bakal dibarengi dengan sentuhan ajaib Samir Nasri, serta tendangan geledek jarak jauh dari Yohan Cabaye. Ribery mengaku sudah mendapat gambaran jelas kekuatan Inggris. "Kita punya banyak pemain yang bermain di Premier League Inggris, dan mereka sangat tahu kekuatan para pemain timnas Inggris sekarang," tuturnya.

Ribery pun menyempatkan diri memelototi laga skuad Three Lions saat menekuk Belgia  1-0 dalam uji coba akhir pekan lalu. "Mereka bertahan sangat baik, dan lebih banyak mengandalkan serangan balik yang bertumpu pada striker mereka, Danny Welbeck, atau Andy Carroll," katanya.

Kedua tim sudah 28 kali bertemu di berbagai turnamen, dan juga uji coba. Inggris menang sebanyak 16 kali, sedang Prancis menang delapan kali, empat partai tersisa berakhir seri.

Terakhir mereka bertemu dalam uji coba pada 18 November 2010 di Stadion Wembley, Inggris. Ketika itu, Prancis mempermalukan tuan rumah Inggris 2-1 lewat gol Karim Benzema, dan M Valbuena. Gol balasan Inggris dikemas oleh Peter Crouch.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar