Virus sangat powerful ukuran 20MB itu dilaporkan melanda sistem komputer di Iran, Sudan, Syria, Libanon, Arab Saudi serta Mesir. Israel kabarnya tidak luput dari serangan Flame, namun kini mereka dituding sebagai dalangnya.
Wakil Perdana Menteri Israel, Moshe Ya'alon mengindikasikan bahwa Israel adalah pembuat Flame. Ia menilai, Israel punya kapabilitas untuk meluncurkan serangan semacam itu.
"Siapapun yang melihat ancaman Iran adalah ancaman serius sepertinya akan mengambil berbagai langkah berbeda, termasuk itu (serangan cyber-red), dalam rangka untuk melukai mereka," kata Ya'alon.
"Israel diberkati menjadi bangsa yang memiliki teknologi superior. Pencapaian tersebut membuka segala macam kemungkinan bagi kami," tambahnya yang dilansir Herald Sun dan dikutip detikINET, Rabu (30/5/2012).
Virus Flame terdeteksi oleh Kaspersky atas permintaan investigasi oleh
International Telecommunication Union (ITU). Iran tampak sebagai target utama serangan virus canggih ini yang bisa mengumpulkan berbagai data penting, termasuk merekam pembicaraan.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu juga menyatakan Israel serius mengembangkan kapabilitas cyber. "Di arena cyber, ukuran sebuah negara tidaklah penting namun di bidang kemampuan ilmiah dan Israel diberkati dalam hal itu," sebut Benjamin.
Iran sendiri melalui lembaga National Computer Emergency Response Team (Maher) mengakui serbuan virus Flame melanda negaranya. Namun mereka mengklaim sudah membuat anti virus untuk menghentikan Flame.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar